ISIS
Paper berikut dibuat sebagai tugas
individual final paper mata kuliah Politik Global Amerika Serikat
Dibuat
oleh: Rahmansyah Ady Saputra (20130510308)
Dosen / Asisten Dosen: Prof. Dr. Bambang
Cipto, MA. / Idham Badruzaman, S.IP., MA.
Hubungan
Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta, Yogyakarta
30
Juni 2015
ISIS
ISIS adalah kelompok/organisasi gerilyawan Islam Irak dan Suriah, ISIS
terbentuk dari akibat invansi Amerika Serikat ke Irak pada tahun 2003. Setelah
pendudukan Amerika Serikat di Irak,membuat negara tersebut porak poranda perekonomian
lumpuh, bangunan-bangunan pemerintahan hancur akibat serangan AS, dan dilema
pemerintahan kekosongan kepala negara karena Saddam Hussein ditangkap. Amerika
tidak mempunyai rencana yang matang membangun negara tersebut, Sejak itu kaum
mayoritas Syiah mengambil alih kekuasaan dan pada gilirannya merepresi golongan
Sunni. Tentu saja kalangan Sunni tidak diam saja. Pemberontakan kalangan Sunni
mulai muncul. Kelompok teroris seperti Al Qaeda masuk ke Irak dan
kelompok-kelompok pemberontak lokal yang terdiri dari kalangan minoritas Sunni
mulai bertempur melawan tentara AS. Irak pun jatuh dalam perang saudara
berdarah tahun 2006.
Sejak itu, warga Irak terbelah berdasarkan agama, Sunni yang umumnya
tinggal di utara dan Syiah yang umumnya di selatan. ISIS merupakan negara baru
yang dideklarasikan oleh Abu Bakar al-Baghdady pada tanggal 9 April 2013,
menyusul terjadinya perang saudara di Irak dan Suriah. Tentu saja proklamasi
kemerdekaan ini masih bersifat sepihak, dimana Pemerintah Suriah dan Pemerintah
Irak tak merestuinya. Begitu pula Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sama sekali
belum mengakuinya sebagai negara yang berdaulat. Jadi dalam sebuah ironi tragis
sejarah, invasi AS justru melahirkan kaum teroris yang pada awal hendak disingkirkan
AS.
Kini, Irak malah menjadi lokasi sempurna pelatihan terorisme. Banyak
kalangan internasional yang menduga bahwa ISIS ada dibawah kendali CIA untuk
melancarkan propaganda politik memecah persatuan Islam. Bahkan ISIS dengan
cepat masuk di Indonesia dan mulai menampakkan diri di publik, apresiasi perlu
diberikan pada TNI dan Polri yang sigap menghentikan ISIS di berbagai daerah.
Dalam bahasa Arab, negara ini disebut دوله الاسلاميةفي العراق والشام
(Daulah Islamiyyah fie Iraq wa Syam), atau dalam bahasa Inggris ditulis dalam
beberapa versi. Ada yang menyebutnya Islamic State in Iraq and the Levant
(ISIL), Islamic State in Iraq and Syria (ISIS), dan ada juga yang menyebutnya
Islamic State in Iraq and al-Shām (juga disingkat ISIS). Kalau kita sih
menerjemahkannya sebagai Negara Islam Irak dan Suriah. ISIS baru-baru ini
memutuskan bahwa sudah saatnya menguasai wilayah yang lebih luas di Irak. Sejak
AS meninggalkan Irak, Perdana Menteri Nouri Al Maliki dari kalangan Syiah telah
memonopoli kekuasaan dan sedapat mungkin mendiskriminasi golongan Sunni.
Pemerintah Irak secara luas dinilai korup, tidak becus, dan tentu saja
dibenci oleh sebagian besar warga negara itu. Meski secara de jure belum diakui
negara-negara lain, faktanya ISIS telah menguasai wilayah seluas 400.000 km2,
yang meliputi wilayah di Irak dan Suriah. Untuk sementara, Kota Raqqah yang
berada di Suriah ditetapkan sebagai ibu kota negara.
Inilah peta wilayah kekuasaan ISIS di Irak:
Daerah kekuasaan ISIS yang disimbolkan dengan warna merah di atas
terbagi menjadi 16 wilayah administrasi, dengan rincian sebagai berikut:
Daerah kekuasaan ISIS di Irak :
- Wilayah Selatan
- Wilayah Diyala
- Wilayah Baghdad
- Wilayah Kirkuk
- Wilayah Salahuddin
- Wilayah Anbar
- Wilayah Ninewa.
Daerah kekuasaan ISIS di Suriah :
- Wilayah Al Barakah (Hasaka)
- Wilayah Al Kheir (Deir al Zour)
- Wilayah Al Raqqah
- Wilayah Al Badiya
- Wilayah Halab (Aleppo)
- Wilayah Idlib
- Wilayah Hama
- Wilayah Damaskus
- Wilayah Pesisir (Al Sahel).
Militer Irak
mempunyai 300.000 tentara yang dibentuk dengan menghabiskan 25 miliar dollar AS
uang pajak, tetapi mereka tidak loyal kepada pemerintahnya dan telah mundur
atau bubar. Sejumlah kota di negara itu pun jatuh ke tangan ISIS yang telah
mengumumkan bahwa siapa saja yang menentang mereka akan dibunuh. ISIS telah
membuktikan bahwa mereka serius dengan ancaman tersebut. Pada 24 Juni 2014,
ISIS merebut sebagian wilayah Irak, termasuk kota Mosul, kota terbesar kedua di
negara itu. Mereka menguras ratusan juta dana dari bank-bank yang mereka
kuasai. Menurut Kurz Gesagt, pengurasan dana bank itu membuat mereka menjadi
kelompok teroris terkaya di dunia. ISIS konsisten dengan niat untuk mendirikan
sebuah negara agama. Menurut Kurz Gesagt, bahkan kini Iran dan AS
mempertimbangkan untuk bekerja sama guna melawan mereka.
KEBIJAKAN AS TERHADAP ISIS
Pada bulan agustus
2014 lalu AS melakukan serangan udara untuk pertama kalinya ke wilayah Suriah
dalam rangka kampanye udara penghancuran obyek vital dari kekuatan bersenjata
ISIS. Kemudian dilanjutkan pada bulan Sepetember tahun 2014 Amerika Serikat dan
sekutu Arab memulai kampanye pengeboman terhadap beberapa target, yaitu
pangkalan, pusat latihan dan pos-pos pemeriksaan di provinsi Suriah. Namun
terdapat beberapa sumber berpendapat serangan AS terhadap ISIS tidak totalitas
seperti yang mereka lakukan terhadap Irak ketika memburu Sadam Hussein. AS
hanya menggunakan serangan udara saja, sedangkan musuh banyak yang bersembunyi
di gedung-gedung di tengah kota dimana banyak terdapat warga sipil. Hal
tersebut masih menjadi tabu apakah AS ada kepentingan lainnya terhadap ISIS
atau Suriah. Sedangkan kita tahu bahwa Bashar Al Ashad beserta jajarannya di
pemerintahan Suriah di dukung penuh oleh Iran dan Rusia dalam hal persenjataan
militer.
Bibliography
(2014, 09 05). Retrieved 06
29, 2015, from kompas.com:
http://internasional.kompas.com/read/2014/09/05/09231871/Apa.Sebenarnya.Keinginan.ISIS.
(2014, 06 30). Retrieved 06 29, 2015, from islampos.com:
https://www.islampos.com/siapa-isis-sebenarnya-118945/